English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Choose your Language
TURUNKAN HARGA BAHAN PANGAN !

TRITUBUH ( Tiga Tuntutan Buruh )

1. NAIKKAN UPAH BURUH 100% !
2.
HAPUS SISTEM KERJA KONTRAK !
3.
BUBARKAN OUTSOURCING !



Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Jumat, 15 Januari 2010

Seruan satu bumi tanpa penindasan.


Banyak cara yang dapat ditempuh dalam meng intepretasikan suatu pokok bahasan wacana demokrasi. Tapi satu hal yang harus diperhatikan adalah, tentang bagaimana sasaran & target dapat mengena sesuai dengan tujuan dari makna demokrasi itu sendiri yaitu penegakan keadilan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran.

Apa itu kebenaran..? Yang pasti adalah pembedaan antara mana yang baik dan mana yang buruk, dimana mekanisme pemilahan tersebut harus meniadakan pembenaran ataupun penyalahan terhadap objek yang di permasalahkan.

Semua harus dilalui dengan melewati proses elaborasi dan eliminasi yang objektif. Sehingga, tidak terjadi embivalensi yang meng intimidasi kebenaran itu sendiri. Sisi-sisi moralitas harus dikedepankan dalam berdemokrasi secara plural. Karena, harus segera cepat disadari bahwa kita terkadang dibutakan oleh nafsu syaitan oleh sebab suatu hal yang meng akibatkan tumbuhnya paradigma absurd tentang bagaimana menjadikan posisi dan status sosial diri lebih berarti.

Demokrasi sering menjadi patah hati karena esensi selalu tenggelam bersama nurani itu sendiri. Egoisme yang membumbung tinggi sering dipakai untuk memaksakan suatu kehendak pragmatis. Sedikit bisa dimaklumi, karena memang rasa itu telah ditanamkan oleh lingkungan yang membesarkan kita manusia semenjak masih menjadi anak kecil. Sungguh ironis, karena dengan paham rasa ego yang salah kaprah itu, justru dipertahankan dan menjadi bukti sosial kalau kita masih bernafas didunia feodalisme yang sudah usang & karatan itu.

Semua berebut menjadi paling benar walaupu harus sikut sana, sikut sini.. tinju sana, tinju sini serta bunuh sana, bunuh sini.

Koridor hukum dan undang-undang berlaku untuk dijadikan alat kamuflase politik demi untuk memuaskan hati yang telah dijejali dengan nafsu kekuasaan setan terkutuk. Disatu sisi rakyat kita Indonesia, telah diatur oleh Undang-Undang Dasar 1945 agar untuk bisa mendapatkan hak serta menjalankan kewajiban yang sama. Tapi disatu sisi lain justru yang terlihat, dirasakan & dialami oleh rakyat kurang beruntung dari segi sosial, politik & ekonomi adalah, KETIDAK ADILAN !!! Kekuasaan selalu melindas mereka yang tidak berpunya dengan kekuatan modal dan senjata.

keadilan hukum di republik ini memang di ibaratkan seperti pisau dapur jaman dahulu, "yang mana sangat tajam kebawah tapi tumpul keatas".

Inikah yang dinamakan hidup di negeri yang kaya akan ragam sosial dan budaya ini ? Demokrasi haruslah menjunjung tinggi sportifitas yang berkeadilan. Karena itu, pemahaman demokrasi haruslah disertai dengan pengetahuan dan pengalaman yang luas, jika kita mau memahami bahwa manusia itu dikodratkan untuk bersosialisai dan berkomunal dengan lingkungannnya.

Bukankah keindahan adalah bagaimana kita dapat bisa menikmati perbedaan yang ada dengan rasa rendah diri bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa ? Republik Indonesia tempat dimana kita hidup bernaung didalamnya, haruslah merevolusi bangunan demokrasi yang dengan jujur, sehat, teratur & berperikemanusiaan. Demi masa depan yang supaya dapat kita hirup udara demokrasinya dengan segar, aman, nyaman, adil & tentram.

Yang harus kita ketahui, bahwa sejarah bangsa-bangsa besar adalah sejarahnya bangsa yang berani melawan ketakutan untuk berubah berjuang mencari takdir dengan tetap terus menjadi manusia Indonesia merdeka.

Perjuangan penghabisan kumpulan melawan

Che Guevara, Imperialism speech 1965